Langsung ke konten utama

Nomor Buncit Milik Incumbent.

Pengundian Nomor Urut Pasangan Cabup-Cawabup

JOMBANG - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Jombang, Selasa kemarin, akhirnya menetapkan nomor urut bagi 3 pasangan calon peserta pilkada yang akan bertanding tanggal 23 juli mendatang. Dalam kesempatan itu, pasangan incumbent Suyanto – Widjono Suparno (ToNo) mendapat nomor urut paling buncit dibanding dua rivalnya.

Kedua pasangan lainnya, adalah Nyono Suharlie – Halim Iskandar (Nyono-Halim) yang diusung oleh Partai Golkar, PKB, serta PKS, mendapatkan nomor urut 1. Sementara pasangan Suharto – Mudjib Mustain (Harum), yang diusung Partai Demokrat dan gabungan partai non parlemen mendapatkan nomor urut 2.

Prosesi pengundian dan penetapan nomor urut yang diselenggarakan KPU Kabupetan Jombang atas 3 pasangan cabup dan cawabup itu, memakai mekanisme menurut Abjad. Menurut KPUD, mekanisme ini dipakai sesuai dengan hasil rapat yang sudah dilakukannya sejak tanggl 16 Juni lalu dengan melibatkan masing-masing tim pengusung.

Pertama tim pengusung masing-masing pasangan kita minta untuk mengambil urutan pengundian berupa urutan Abjad, yakni A, B dan C yang kita letakkkan di kotak kaca. Setelah masing-masing sudah mengambil, baru pasangan calon itu sendiri yang kita persilakan mengambil nomor urutnya sesuai dengan abjad yang diperoleh timnya,” urai Minan Rohman, Ketua Pokja Pencalonan KPU Kabupaten Jombang, saat dikonfirmasi usai menandatangani berita acara penetapan (BAP) nomor urut ketiga pasangan cabup dan cawabup, kemarin.

Prosesi pengambilan dan penentuan nomor urut yang memakan waktu selama satu jam itu yakni mulai pukul 09.00 Wib – 10.00 Wib itu. Pasangan Nyono – Halim mendapat abjad A, mengambil lebih dulu dibanding kedua peserta lainnya, dengan disusul pasangan HARUM yang kebetulan mendapatkan giliran ke dua sesuai dengan abjad B yang sudah diperoleh oleh timnya dari dalam kotak kaca itu.

Sementara pasangan Incumbent, Suyanto – Widjono yang kebetulan dapat abjad C mendapatkan nomor urut buncit alias nomor 3.

Menanggapi hasil tersebut, Suyanto, yang berpasangan dengan mantan Sekdakab ini mengatakan tetap optimis dirinya bisa menang dalam pemilihan kepala daerah pada 23 juli mendatang itu. Menurutnya, angka 3 tidak akan menghilangkan ingatan masyarakat terhadap dirinya.

Berapapun nomor urut yang kami dapatkan, kami sama sekali tidak keberatan. Kita tetap menghargai putusan secara demokratis ini. Apalagi angka 3 kan lebih gampang diingat oleh masyarakat,” kelakarnya.

Kendati demikian, mantan Bupati Jombang periode 2003-2008 ini, tetap berharap jika nomor urut 3 itu bisa berpengaruh bagi pasanganya. Sebab, lanjutnya, dengan angka 3 ini bisa menyuplai kerja keras tim perumus pemenangan.

Nomor apapun saya terima. Tapi bagi kami, yang penting tim perumus nanti tetap akan membuat angka ini lebih bisa familiar untuk di ingat masyarakat,” kata mantan orang nomor satu di Kabupaten Jombang ini.(amir castro)
http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=30476&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...