Menurut Muhadi, salah satu kerabat korban, mengatakan jika sebelum meninggal, sekitar pukul 19.00 Wib, Surip yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani musiman ini, sempat mendatangi rumahnya sambil mengeluh tidak punya uang untuk bayar SPP anaknya yang sudah dua bulan ia tunda itu.
“Karena saya juga tidak punya uang, akhirnya saya hanya kasih pinjaman beras 2 kilo saja,” tutur Muhadi, kemarin. Usai membantu mengavakuasi mayat korban.
Tanpa ada firasat tertentu, Sekitar pukul 5.30 Jum'at (20/06) pagi, Muhadi yang kebetulan paginya hendak belanja kepasar, akhirnya terhenti seketika, saat melihat kerumunan warga sedang berada di rumah Kaseh (60). Tanpa curiga, Muhadi lantas masuk kedalam rumah dan sontak terkaget saat mendapati mayat Surip sudah dalam keadaan tak bernyawa terhimpit di dekat sumur dengan memegang sebuah kabel listrik.
"Saya tidak tau kalau dia (Surip. Red), senekad ini," ujarnya, getir.
Mengetahui kejadian tersebut, Muhadi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Perak. Tak ayal berita kematian Surip inipun langsung tersebar dengan cepat, sebelum pihak kepolisian dari polsek Perak mendatangi lokasi dan langsung membawa jenazah ayah tiga anak ini ke RSUD Jombang.
Kapolsek Perak, AKP Sutikno yang menangani kasus ini mengatakan, jika pria ini meninggal dunia lantaran tersengat aliran listrik. Menurutnya, di tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
"Dari beberapa saksi, Surip diduga, sedang terhimpit ekonomi dan dugaan awal dia meninggal karena tersengat aliran listrik,” terangnya. “Dan, untuk menidaklajuti kasus ini pihaknya akan mevisum jenazah Surip. Dan mengamankan barang bukti berupa sebuah sabit dan linggis dari TKP yang diduga untuk menjebol dinding dapur rumah Kaseh," imbuh AKP Sutikno.(ami).
Komentar
Posting Komentar
Mo Komentar Disini Bos,,,