Langsung ke konten utama

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Seorang Pria Tewas Saat Mencuri.

JOMBANG – Diduga akibat himpitan kebutuhan biaya sekolah anak. Surip (42), salah satu warga Desa Gading mangu, Kec Perak Kab Jombang, nekad mencuri sebuah pompa air milik tetangganya. Tragisnya, korban akhirnya tewas lantaran tersengat aliran listrik saat melakukan aksinya, kemarin.

Menurut Muhadi, salah satu kerabat korban, mengatakan jika sebelum meninggal, sekitar pukul 19.00 Wib, Surip yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani musiman ini, sempat mendatangi rumahnya sambil mengeluh tidak punya uang untuk bayar SPP anaknya yang sudah dua bulan ia tunda itu.

Karena saya juga tidak punya uang, akhirnya saya hanya kasih pinjaman beras 2 kilo saja,” tutur Muhadi, kemarin. Usai membantu mengavakuasi mayat korban.

Tanpa ada firasat tertentu, Sekitar pukul 5.30 Jum'at (20/06) pagi, Muhadi yang kebetulan paginya hendak belanja kepasar, akhirnya terhenti seketika, saat melihat kerumunan warga sedang berada di rumah Kaseh (60). Tanpa curiga, Muhadi lantas masuk kedalam rumah dan sontak terkaget saat mendapati mayat Surip sudah dalam keadaan tak bernyawa terhimpit di dekat sumur dengan memegang sebuah kabel listrik.

"Saya tidak tau kalau dia (Surip. Red), senekad ini," ujarnya, getir.

Mengetahui kejadian tersebut, Muhadi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Perak. Tak ayal berita kematian Surip inipun langsung tersebar dengan cepat, sebelum pihak kepolisian dari polsek Perak mendatangi lokasi dan langsung membawa jenazah ayah tiga anak ini ke RSUD Jombang.

Kapolsek Perak, AKP Sutikno yang menangani kasus ini mengatakan, jika pria ini meninggal dunia lantaran tersengat aliran listrik. Menurutnya, di tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan.

"Dari beberapa saksi, Surip diduga, sedang terhimpit ekonomi dan dugaan awal dia meninggal karena tersengat aliran listrik,” terangnya. “Dan, untuk menidaklajuti kasus ini pihaknya akan mevisum jenazah Surip. Dan mengamankan barang bukti berupa sebuah sabit dan linggis dari TKP yang diduga untuk menjebol dinding dapur rumah Kaseh," imbuh AKP Sutikno.(ami).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...