Langsung ke konten utama

Calon Bupati Jombang Alami Kecelakaan

JOMBANG - Salah seorang calon bupati Jombang yang diusung Partai Demokrat serta Gabungan partai-partai non parlemen, Suharto, mengalami kecelakaan, kemarin.

Mobil yang ia tumpangi terhempas saat bertabrakan dengan truk pengangkut gas elpiji di jalur cepat krian. Akibat tabrakan itu, dua penumpang mengalami luka-luka.

Kecelakaan yang melibatkan mantan sekretaris daerah kabupaten Jombang ini, terjadi pada Rabu (25/06/08) malam sekitar pukul 21.00 di jalan raya Surabaya-Madiun, tepat di daerah Desa balongbendo, Krian.

Saat itu, Suharto beserta dua orang lainnya termasuk sopir mobil tersebut, dalam perjalanan dari Surabaya ke Jombang, yang hendak bermaksud pulang. Sesampai di jalur cepat bay pas, tiba-tiba ada sebuah truk pengangkut tabung elpiji melintas memotong jalur jalan raya satu arah itu. Tabrakkan pun tak terhindarkan.

Mobil Jenis Taruna yang dikendarai calon bupati Jombang beserta dua orang lainnnya, dibagian depannnya ringsek setelah menabrak bodi belakang truk tersebut. “Sekarang sopir truk msih menjalani pemeriksaan di mapolsek krian,” ujar Yanto (30) salah satu korban laka tersebut, yang mengaku saat kejadian itu, ia duduk di bangku paling depan sebelah kiri, tepat di depan Soeharto.

Dari kejadian tersebut, Calon Bupati Jombang, yang bakal maju dalam suksesi pilkada 23 juli itu, menderita luka dibagian tangan kanannya, dan harus menjalani operasi. Sementara petugas pengawal dari jajaran polres Jombang yang ditugaskan mengawal calon bupati dari partai demokrat tersebut, mengalami luka bagian wajah serta kedua tangannya lecet, lantaran tergores pecahan kaca depan mobil itu.

Sayangnnya, saat dikonfirmasi Pak Harto- panggilan akrab-Soeherto, masih belum sadarkan diri dan tergolek lemas di Rs dr Mudjito, Kota Jombang. Beberapa kerabatpun seakan menyembunyikan kejadian tersebut.

“Tidak ada apa-apa, yang jelas jangan ada berita. Beliau tidak bisa ditemui biarkan istirahat,” kata Budi salah satu kerabatnya, saat ditemui di Rs dr Mudjito pada pukul 10.00Wib, kemarin.

Sementara, Didik Lokma, selaku sekretaris DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Jombang, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. Namun, saat ditanya mengenai keadaan Suharto, ia sendiri mengaku belum mengetahui sepenuhnya tentang keadaan calon bupati yang diusung partainya itu.

“Iya, pak Harto masih dirawat intensif, beliau masih belum sadarkan diri, namun, saya harap teman-teman sabar sampai dia siuman. Besok, pagi saja kembali kesini,” pungkas Didik, singkat.(ami)


berita lainnnya http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=30890&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...