Langsung ke konten utama

Diduga Cabuli Warga, Oknum Kades Didemo

JOMBANG – Sedikitnya 200 warga Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, kemarin, berdemonstrasi di depan balai desa setempat. Mereka menuntut agar Abdi Pranoto (40), mundur dari jabatnya. Lantaran telah diduga melakukan tindakan asusila.

Selain meminta mundur, massa yang terdiri dari ibu-ibu ini juga meminta agar orang nomor satu di Desa Kauman Kec Ngoro Kab Jombang ini, segera menyerahkan diri kepihak yang berwajib. Sebab, mereka tidak mau dipimpin oleh pejabat yang mempunyai moral bejat.

“Kami ingin kepala desa di copot dari jabatanya. Kami juga tidak mau punya pemimpin yang tidak mempunyai moral. Apalagi, di desa kami sudah banyak yang menjadi korban,” teriak Amalai, salah satu peserta aksi di depan balai desa tersebut.

Unjuk rasa warga yang dimulai Pukul 11.00 Wib, yang sebelumnya cuma terkonsentrasi di depan pintu masuk kantor desa, lantaran kepala desa yang ditunggu-tunggu tidak juga muncul. Para demonstran akhirnya memaksakan diri masuk ke pelataran kantor tersebut, setelah para pendemo ini melihat beberapa anggota BPD berada di balai desa itu.

Dengan membentangkan poster berisi kecaman, diantaranya, 'Pecat Pejabat Amoral', 'Pimpinan Bejat Mundur Dari Jabatan,' serta 'Pencabulan Adalah Pelecehan Terhadap Wanita', para pendemo ini juga meminta agar perangkat desa lainnya segera mengambil sikap dengan membubuhkan tandatangan.

“Ini adalah simbol dari kekecewaan kami terhadap pemimpin yang dengan sengaja telah mencoreng nama baik desa kami,” ujar Lutfi, Koordinator Aksi, sesaat seteleh melakukan negosiasi dengan sejumlah perangkat desa lainnya.

Belum puas juga setelah berhasil memaksa para perangkat desa untuk mengambil sikap mendukung pencopotan kepala desa. Ratusan massa ini lantas melakukan longmarch menuju kantor kecamatan setempat, yang jaraknya hampir 1Km dari balai desa Kauman.

Massa yang kemudian ditemui oleh Camat Ngoro Santoso, akhirnya membubarkan diri, setelah pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti tuntutan warga, selain berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.

“Ya, ini masalah yang menyangkut image desa. Namun, saya sendiri harus menunggu proses penyelidikan yang sudah dilakukan oleh Polsek Ngoro,” tandas Santoso, di depan kerumunan warga tanpa menyebut tindak lanjut yang dimaksud.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...