Langsung ke konten utama

Dokter Cabul Bakal Diperiksa Polisi

JOMBANG - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan dokter, SB, terhadap pasiennya memasuki babak baru. Polisi bakal melakukan penyidikan terhadap dokter spesialis kandungan itu.

Kasat Reskrim Polres Jombang melalui Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), IPDA Harsono mengatakan, kasus dugaan pencaulan yang dialami LK (17) warga Desa Sumber Mulyo Kecamatan Jogoroto itu telah ditangani pihaknya.

Dia mengaku, selain korban yang telah dihadirkan untuk memberikan keterangan, sejumlah saksi lain dari asisten dokter juga telah dinimtai keterangan. ''Beberapa saksi dan pelapor telah kita hadirkan. Juga saksi yang berasal dari suami korban dan keluarga korban lainnya,'' terang Harsono.

Saat ini, pihaknya telah melakukan pemanggilan pertama terhadap SB. Namun dalam panggilan yang sudah kedua kalinya kemarin, SB mengkir untuk hadir. ''Yang pertama tak hadir, dan yang kedua juga demikian,'' tegasnya.

Dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jombang, dr Wuji Umbaran mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian. Bahkan, pihaknya tidak akan segan-segan mencabut Surat Ijin Praktek (SIP) SB, jika nanti ditemukan ada penyalah gunaan.

''Kalau dalam penanganan kasus ini didapati ada penyalahgunaan profesinya, kita juga tidak akan tinggal diam," tandas Wuji.

Ia juga mengaku telah membuat tim investigasi untuk mengumpulkan data terkait dugaan pencabulan yang melibatkan anggotanya itu. Hanya saja, pihaknya mengaku kesulitan menyimpulkan kebenaran dari kasus tersebut.

''SB sendiri sudah kami konfrontir, dan membantah atas tuduhan yang dilayangkan LK. Begitu juga dengan investigasi yang kami lakukan terhadap pelapor dan asisten SB, sama sekali tak ada indikasi yang mengarah adanya pencabulan,'' pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Rabu (18/06) lalu, LK mengaku telah dicabuli SB saat melakukan pembersihan kandungan pasca keguguran yang menimpanya. Dalam kondisi sadar namun tak bisa bergerak, ia mengaku telah diciumi SB, dan bahkan alat kelaminnya sempat menjadi sasaran pencabulan.

Korban telah melaporkan kasus ini ke polisi dan Women Crisis Center (WCC) Jombang untuk untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pemulihan psikologis korban yang masih shock.(Tritus Julan/amir castro)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...