Langsung ke konten utama

Tragis, Warga Jombang Minum Air Comberan

10 Waduk Mojokerto Kering

Meski musim kemarau baru saja tiba namun sudah membuat sejumlah warga Kecamatan Kabuh mulai kesulitan memperoleh air bersih. Sedangkan, salah satu waduk yang biasa untuk memandikan hewan piaraan kini mulai dimanfaatkan warga memperoleh air bersih. Hal itu dilakukan lantaran sumur-sumur sudah mengering selama sepekan ini.

Munarji, (67) salah satu warga Dusun Nggesing, Desa Manduro Kecamatan Kabuh, mengaku kesulitan mencari air selama sepekan ini. Untuk mendapatkan air bersih dia dan warga lainnya harus menempuh perjalanan panjang menuju sumber air ‘comberan‘ itu dengan membawa jerigen.

Selain kesulitan air bersih, kekeringan kali ini juga berdampak pada ratusan hektare lahan pertanian di daerah tersebut. Dataran tinggi membuat warga kesulitan mencari air bersih. Apalagi kiriman air dari PDAM setempat juga tidak maksimal. Buktinya, tak lebih empat rumah yang sekarang ini bisa memperoleh kucuran air dari pipa PDAM.

Sementara, Sumarno salah satu warga Desa Menduro, mengatakan untuk memperoleh air bersih dia harus membeli dari PDAM. Untuk satu tangki dengan kapasitas 45 ribu liter dia harus membayar RP 250,000. “Satu tangki hanya cukup untuk 10 hari saja,” tadnas dia.

Pada bagian lain, dalam sebulan ini sebanyak 102 waduk penampung air di Mojokerto mulai tak berfungsi karena debit air menyusut atau habis. Akibatnya, saluran irigasi teknis tidak bisa mengalirkan air ke sawah.

Begitu pula kondisi air di Waduk Cinandang, Kecamatan Dawarblandong. Waduk yang terletak di pinggir jalan menuju Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan itu juga tak berfungsi. Hanya ada sedikit genangan air di tengah-tengah waduk itu.

Sementara di Kecamatan Jetis, air Waduk Mojorejo malah sudah habis. Struktur tanah mulai retak, tanda kekeringan. Biasanya, waduk sepanjang 214 meter, lebar 96 meter itu berfungsi sebagai penampung air, terutama untuk lahan pertanian.

Menurut data Dinas Pengairan Kabupaten Mojokerto, selain waduk, sebanyak 102 saluran irigasi dari waduk dan 37 saluran irigasi dari sungai juga tidak berfungsi.

Kepala Subdin Pemeliharaan Dinas Pengairan Kabupaten Mojokerto, Arif Munandar menyatakan, semua jenis waduk tidak berfungsi saat kemarau. “Terutama di utara Sungai Brantas,” terang Arif, kemarin.(ami,van)

http://www.dutamasyarakat.com/rubrik.php?id=30118&kat=Daerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...