Langsung ke konten utama
Lagi, Dunia Islam di Indonesia, kembali menjadi bahan tertawaan//,,

Monas yang dulunya dijadikan sebagai simbol perjuangan bangsa indonesia,// kini menjadi simbol kekerasan bangsa sendiri//atas nama agama dan kekuasaan,

Tapi,,,kita sudah tidak kaget lagi disuguhi atraksi-atraksi seperti itu//Dulu, kita pernah tau, jika FPI adalah ormas yang selalu mengedepankan kemurnian islam//sampai-sampai TNI dan Polri tetap ngotot mempertahankan Ormas ini//bahkan, berbagai aksi anarkis yang menentang gerakan rakyat//adalah FPI motornya, yang tidak lain dipelihara oleh penguasa//

Contoh yang membuat saya tetap ingat waktu penyerangan di Jogja. Ketika sekelompok mahasiswa ngotot memperjuangkan Landreform,,,eh dibubarkan sama FPI, bukan hanya itu, digebukin pakai bambu,//bahkan, dituding sebagai komunis,,,,

Wahhhhhh,,,benjut semua kawan2, sampai ada yang masuk rumah sakit selama dua bulan. Karena mengalami pendarahan hebat di batok kepalanya.

Belum lagi, waktu penyambutan George W Bush Di Bogor, Jabar. Kita yang bergerak menuju istana untukmenolak kedatangan Bush,,,eh ternyata FPI datang,,,gebukin kita,,,dengan alasan kita komunis....

nah,,,dari situ kita tahu,,,jika FPI itu emang dipelihara oleh Negara,,///contohnya,,,FPI yang getol anti komunis,,selalu membuat onar dengan menyerang setiap aktivis gerakan rakyat,//dengan begitu,,embrio perlawanan rakyat terhadap penguasa akan semakin melemah//kran reformasi dan kebebasan mengutarakn pendapat, ternyata tidak ada bahkan saya katakan nihil,,sebab, tidak ada ruang bagi masyarakat untuk mengutaran pendapatnya//jalur aspirasi ekstra parlementer selalu saja digebuk mundur//dan,,ada indikasi jika dia dipelihara oleh amerika serikat,,,contahnya jelas,,,kedatangan BUSh dibogor,,dan satu laghi yang harus dicatat,islam indonesia yang notabene paling besar didunia,oleh AS dicitrakan sebagai islam yang anti demokrasi.//disitulah kemudian,,segala macam kebijakan ekonomi yang diambil lembaga konsensus asing akan tetap bisa mengontrol,,




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...