Langsung ke konten utama

Cinta Segitiga Berujung Nyawa

JOMBANG – Tragis, keindahan sebuah kisah percintaan ternyata harus meregang nyawa. Siska Sasmita (19), tampak masih tak percaya dengan tewasnya Suyanto (23), pemuda asal Desa Lebakjabung, Kec Jatirejo, Kab Mojokerto, sesaat setelah berkunjung kerumahnya di Desa Pojok, Kecamatan Sumobito, Jombang, kamis malam (16/06/2008) kemarin itu.

Dengan mata sembab, wanita cantik ini beberapa kali menyebut nama Suyanto, yang tak lain merupakan tunangannya. Bahkan, sesekali air kesedihan kembali membasahi pipi gadis malang ini, meratapi kematian korban yang tak ia duga sama sekali.

Suyanto, yang diketahui setelah berkunjung kerumah kekasihnya ini, akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan. Di lambung kanan dan paha kirinya terdapat beberapa luka bekas tusukan senjata tajam, yang tidak lain dilakukan oleh mantan kekasih Siska sendiri.


Peristiwa pembunuhan ini terjadi sekitar pukul 20.00 Wib, Kamis malam kemarin. Suyanto yang hendak pulang sesaat setelah berkunjung kerumah Siska, dalam jarak 300 meter dihadang oleh dua pemuda yang salah satunya bersama Siswanto (25) warga Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito, yang tak lain adalah mantan kekasih Siska itu.

Siska yang pada saat itu megatahui kejadian tersebut lantas mencoba melerai perkelahian antar keduanya. Namun, usahanya akhirnya kandas, setelah mantan kekasihnya ini menghujamkan sebilah pisau ketubuh korban berulang-ulang hingga korban harus dilarikan ke Pukesmas terdekat.

"Saya berupaya melerainya tapi tidak bisa," aku Siska getir, sembari menyeka air mata bening dari kedua bola mata indahnya itu.

Beberapa saat kemudian, jerit histeris dari suara indah yang menandakan kekecewaan dan rasa kehilangan itu akhirnya pecah, setelah calon suami Siska menghembuskan nafas terakhirnya akibat terlalu banyak mengeluarkan darah.

Siska yang tak kuasa melihat calon suaminya, akhirnya sesekali pingsan di ruang gawat darurat, sebelum jenazah tunangannya dilarikan ke Rumah Sakit Swadana Jombang itu.

"Mas ajak aku mas, ajak aku," jerit gadis ayu ini berulang-ulang, yang tampak shock melihat jenazah calon suaminya terbujur kaku di kamara mayat RSD Jombang itu.


Kepala Polsek Sumobito, AKP Leli Bachtiar, mengatakan akan segera manindaklanjuti peeristiwa ini. Bahkan pihaknya juga sudah mendapatkan identitas pelaku pembunuhan sadis ini.

Motif pembunuhan yang dilakukan pelaku ada perasaan cemburu dengan korban," kata Leli di Kantor Polsek Sumobito.(amir castro)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...