Langsung ke konten utama

Dongkrak Popularitas, Karsa Paksa Artis Gerilya.

JOMBANG – Genderang perang merebut simpati masyarakat dalam putaran pemilihan gubernur jatim 23 juli mendatang semakin panas, setelah Tim Sucipto-Ridwan (SR) datangkan Megawati di Jatim. Kini, giliran Saifullah Yusuf, beraksi dengan memaksa Adji Massaid dan Eko Patrio Gerilya, kemarin.

Selain Eko Patrio dan Adjie Masaid, selaku anggota DPR RI dari Demokrat melakukan gerilya di Jatim. Mantan Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal ini, juga membawa Cahyono salah satu pelawak ibu kota, yang sering pentas di acara Srimulat guna merebut simpatik dari kalangan pesantren Jombang.

Alhasil, meski kedatangan Tim Karsa dengan sejumlah Artis beken di Ponpes Al Aqobah, Desa Seblak, Kec Cukir, Jombang hanya 15 menit, namun, hal itu tak berujung sia-sia. Beberapa masyarakat luar maupun kalangan santri serta pucuk pimpinan ponpes setempat, terlihat sangat antusias menyalami para tokoh-tokoh muda ini.

Saat kebagian orasi, di atas panggung, Eko Patrio, menyampaikan bahwa dirinya sangat mengharapkan Saifulloh Yusuf, bisa terpilih menjadi wakil gubernur periode 2009-2013 di jawatimur itu. Dalam orasinya, Eko menganggap Gus Ipul adalah figur muda yang intelektuil dan loyal terhadap setiap golongan masyarakat.

“Saya ini sudah sangat lama mengenal beliau. Bahkan. Kalau saya sendiri disuruh memilih, saya lebih memilih Gus Ipul untuk menjadi Wakil Gubenur, kan saya asli jawa tmur,” kelakar Eko, asli kelahiran Nganjuk ini, sembari disambut tepuk tangan warga.

Sementara, Adji Massaid, saat ditemuai usai gelar acara Akhir Sanah Siswa Siswi Ponpes Al-Aqobah, mengatakan, bahwa dirinya siap untuk mengawal pemenangan Karsa hingga satu bulan kedepan. Pasalnya, ia mengaku mendapat instruksi dari DPP Partai Demokrat untuk membantu kegiatan kampanye,

"Kalau dikatakan pemanfaatan popularitas, itu wajar, karena saya kader Partai Demokrat, dan ini bagian dari tugas partai, yang kebetulan saya yang di terjunkan untuk mendampingi pencalonan pasangan Karsa di Jatim," ujar anggota DPR RI dari Demokrat ini.

Adji mengharapkan, bahwa kedatangannya di jawatimur selama satu bulan kedepan nanti, diharapkan bisa menekan angka golput di pilgub 23 juli mendatang, yang diperkirakan akan mencapai sekitar 35 persen itu.

“Situasi politik saat ini sudah mengalami perubahan sehingga butuh sikap pro aktif dari para calon, untuk menekan angka golput. Jadi, alangkah baiknya jika ada langkah-langkah yang bisa merangkul setiap generasi dari setiap segmen masyarakat jatim," katanya.

Sementara itu Syaifullah Yusuf sendiri dengan terbuka mengaku, terbantu dengan kedatangan sejumlah artis papan atas tersebut. Menurutnya, bahwa ancaman golput yang diprediksi akan muncul hingga 23 persen dalam putaran pilgub 23 juli mendatang akan bisa ditekan.

"Ini pilihan langsung. Jadi, bukan memanfaatkan, kebetulan Eko dan saya teman baik yang siap membantu kami untuk bersosialisasi. Kalau seperti ini kan bisa jadi usaha untuk menekan angka golput di jatim," cetusnya.

Namun demikian, ia tetap tidak bisa meremehkan langkah semua calon lainnnya yang sama-sama mempunyai peluang untuk memangkan pilgub mendatang.

“Semua punya kesempatan, jadi apa salahnya kalau saya memboyong tokoh muda dari Jakarta untuk mendongkrak popularitas,” kalakar Cawagub yang berpasangan dengan Sukarwo ini.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...