Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2008

Ciri -ciri Asrori Sama Dengan Mr X

JOMBANG - Keyakinan bahwa Asrori alias Aldo adalah Mr X di belakang rumah Ryan, agaknya semakin kuat. Dari pengakuan, salah satu teman sekolah Asrori yang juga warga Desa Kalang semanding saat di Madrasah Tsanawiyah, Asrori memang suka memakai rentengan gelang serta kalung. Uci, (20) salah satu warga Desa Kalangsemanding yang juga teman satu sekolah Asrori tahu persis kebiasaan Asrori, saat masih duduk di bangku sekolah tingkat SMP. Menurtu penuturan Uci, kebiasan memekai gelang rentengan itu terjadi saat duduk di bangku kelas 1 SMP. “Kalung yang dipakai berganti-ganti. Kadang-kadang dari logam putih, kadang-kadang juga dari rangkaian manik-manik seperti tasbih,” ungkap Uci. Ciri ini cocok dengan yang menempel pada mayat Mr X di belakang rumah Ryan. Lebih jauh, kerabat dekat Ryan yang ikut menjenguk Ryan di tahanan Polda Metro Jaya pada 17 Agustus silam juga mengungkapkan, yang dimaksud Ryan bahwa dia membunuh Aldo tersebut, tak lain adalah Asrori, warga Desa Kalangsemanding. Bahkan ia...

Ditengah Terpaan Isu Duo Asrori

Gay Jombang : Polisi Sengaja Bikin Isu JOMBANG – Rilis yang menyebutkan bahwa ada dua Asrori. Semakin membuat bingung sebagian warga kota santri. Bahkan, sejumlah komunitas Gay maupun Waria di Jombang, sama sekali tak pernah mendengar Asrori Luki seperti yang sudah ramai diberitakan. Semenjak munculnya kasus Very Idam Henyansyah alias Ryan (30) warga Dusun Maijo, Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, Jombang yang saat ini menjadi salah satu tersangka pembunuh berantai 11 orang yang juga disebut sebagai Pria yang suka dengan sesama jenis alias Gay. Tetap tak mempengaruhi komunitas minor ini berkecil hati atu minder. Sejumlah aktivitas pun masih saja di jalankan seperti hari-hari biasa. Bahkan, sesekali sebuah komunitas yang masih diangap tabu oleh sebagian orang ini, tetap tak surut melaksanakan hari-hari rutinitasnya seperti laiknya komunitas-komunitas lainnya. Meski esklusif, namun sebagian dari anggota komunitas minor yang biasa disebut sebagai kelompok para Gay ini, tetap rapat bagi s...

Di Balik Tragedi Pembunuhan Jombang II

Korban Salah Tangkap Akui Pernah Mencoba Bunuh Diri JOMBANG - Sikap 'Arogan' Petugas Mapolsek Bandar kedung mulyo, Perak, Jombang akhirnya pecah. Imam Khambali alias Kemat (25) warga Kalang semanding, yang ditangkap lantaran dituduh telah membunuh Asori alias Aldo (30), melawan siksaan petugas dengan percobaan bunuh diri. Praktis, hal ini membuat Kemat harus beristirahat di Puskesmas Bandar selama satu hari, setelah kemudian diboyong pulang oleh pihak keluarga untuk beristirahat. Imam Khambali alias Kemat, salah satu dari dua terpidana atas pembunuhan berencana terhadap Asrori mengaku, tak tahan dengan pukulan dan siksaan dari petugas kepolisian di Mapolsek Bandar kedung mulyo. Dirinya pernah mengatakan, jika pernah mencoba bunuh diri dengan meminum sprite yang dicampur dengan obat flu. Kepada Sumarmi (45) Kakak Ipar pertamanya, Kemat mengaku, jika ia nekat melakukan aksi bunuh diri itu karena sudah tidak tahan lagi menghadapi siksaan 5 petugas yang memukulinya saat berada di M...

Jerit Hati Dibalik Jeruji

Devid Surati Keluarga, Kemat Mencoba Bunuh Diri “Saya bernama Devid Eko P menyatakan bahwa saya tidak tau dan tidak melakukan perbuatan pembunuhan terhadap Muh Asrori. Dan saya berani bersumpah demi Allah, demi Al-Qur'an, dan demi langit dan bumi saya benar-benar dan sejujurXXnya tidak melakukan semua, dari awal sampai ahkir. Saya tidak kuat atas pukulan bapak pulisi bandar. Saya dipukuli sampai babak belur dan bahkan bapak pulisi menodongkan pistolnya ke perut saya dan ke kepala saya. Dan akhirnya saya asa-asalan menjawab keterangan palsu lantaran saya dipukulin terus bertubi2 tiada henti. Dan wakti saya disidik sama Imam Khambali saya dipaksa untuk megakuinya padahal didalam hati saya tidak berbuat apa-apa. Dan waktu rekontruksi saya merasa tidak melakukan itu. Semua yang saya lakukan hanyalah unsur paksaan. Dan waktu saya dipertemukan sama Sugik saya disuruh jawab "ya". Dan waktu sidang saya dihasut orang untuk melibatkan Maman Sugianto ikut dalam pembunuhan ini. Padah...

Salah Tangkap, Sejumlah Anggota Polres Jombang Dipanggil Polda

Salah Tangkap, Sejumlah Anggota Polres Jombang Dipanggil Polda JOMBANG – Kapolres Jombang AKBP M Khosim beserta jajarannya, Kamis (0/0) malam, berangkat ke Polda Jawa Timur. Kepergian jajaran Polres Jombang itu, terkait dengan dugaan salah tangkap dan salah identifikasi yang dilakukan Polres Jombang. Menurut Kapolres Jombang AKBP M Khosim sesaat sebelum diberangkatkan ke Polda Jatim menyatakan menolak dikatakan pemeriksaan. Dirinya menganggap bahwa hal tersebut, lebih bersifat koordinatif. “Tidak ada pemeriksaan, kami hanya memberi penjelasan,” elak M Khosim, dihadapan wartawan, Kamis (28/8/), kemarin. Sebelum keberangkatan, tepat pukul 19.00. Sebanyak 5 orang lebih menjalani pemeriksaan di ruangan tertutup Unit Pelayanan Pengaduan Penegakan Disiplin (P3D) Mapolres Jombang. Di ruang tertutup rapat tersebut, ada beberap petugas dari pihak polres jombang yang sedang menjalani pemeriksaan. Diantaranya, mantan Kapolsek Bandar Kedungmulyo AKP Anang Iswahyudi, mantan Kasatreskrim AKP Irfan,...

Teka-Teki Mayat Asrori

Antara Hasil DNA Dan Fakta Dilapangan JOMBANG – Terbongkarnya mayat Mr X yang menjadi korban kekajaman Very Idam Henyansyah alias Ryan, (30), adalah Asrori alias Aldo (24), warga Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak, Jombang. Terus memunculkan kontroversi. Setidaknya, pihak Polres Jombang, tetap ngotot jika mayat Mr X-2 yang diketemukan di kebun tebu adalah benar-benar Asrori. Bahkan, pihak keluarga Asrori, masih tetap yakin bahwa mayat yang menyeret 3 orang ke sel tahanan tersebut adalah anggota keluarganya. Bagimana tidak? Keyakinan pihak keluarga Asrori ini seolah tetap tak terbantahkan. Ditambah lagi, alibi pihak Polres Jombang yang memvonis bahwa mayat dikebun tebu (mr X-2) adalah Asrori, kendati dari hasil tes DNA Polda Jatim membuktikan berbeda. Kapolres Jombang, AKBP M Khosim, saat dimintai tanggapan, tetap tidak mau banyak berkomentar. Hanya saja, Khosim menyatakan, bahwa pada saat kasus tersebut terjadi, ia belum menjabat sebagai Kapolres Jombang. Dikatakan Khosim, dirinya ha...

Kapolri Siap Beri Sanksi

JAKARTA - Mabes Polri merespon polemik pengakuan Ryan yang menyebut korban pembantaian ke-11, Mr X, adalah Asrori alias Aldo. Bila benar Mr X yang jenazahnya masih di kamar mayat RS Bhayangkara Polda Jatim itu Aldo, polisi akan membongkar kuburan jenazah yang semula diyakini sebagai Asrori di Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Jombang. Polisi juga akan menyelidiki kasus salah tangkap yang diduga dilakukan aparat tersebut. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/8), membenarkan ada dugaan korban ke-11 Ryan adalah Aldo, yang semula diyakini merupakan korban pembunuhan yang mayatnya dibuang di sebuah kebun tebu di Jombang, dua tahun lalu. “Kalau nanti jenazah itu benar adalah Aldo, maka kuburan korban pembunuhan di kebun tebu (Mr X 2) di Jombang itu akan dibongkar,” ujar Abubakar. Selanjutnya dia menambahkan, jenazah korban Mr X yang ditemukan di pekarangan rumah orang tua Ryan ini dicocokkan DNA-nya dengan keluarga Aldo. “Jika cocok DNA-ny...

Keluarga Kemat Tuntut Keadilan

Dihabisi Usai Lebaran POLISI diduga telah salah tangkap dalam penyidikan kasus pembunuhan terhadap Asrori alias Aldo. Korban diduga kuat bukan dibunuh oleh Imam Hambali alias Kemat (26) yang akhirnya divonis 17 tahun penjara dan David yang dihukum 12 tahun penjara, serta satu orang yang sedang menjalani proses persidangan. Aldo diduga merupakan salah satu korban pembantaian yang dilakukan Very Idham Henyansyah alias Ryan (30). Jenazah yang kini diduga Asrori itu sendiri dikenal sebagai Mr X karena Ryan lupa nama korbannya yang ke-11 tersebut. Jasad Mr X hingga sekarang masih disimpan di RS Bhayangkara Mapolda Jatim. Namun, dalam pengakuan terbaru kepada keluarganya yang menjenguk di tahanan Polda Metro Jaya, 17 Agustus lalu, Ryan mengungkapkan bahwa Mr X itu adalah Moch. Asrori (24), warga Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Jombang. Ryan mengaku membunuh Asrori karena merasa terhina setelah Asrori yang dianggapnya pendek dan jelek, mengajaknya kencan. Di komunitas waria Jombang, As...

Polisi Salah Tangkap,Kubur 'Asrori' Dibongkar

SURABAYA - Geger salah tangkap yang dilakukan aparat Polres Jombang terkait kasus pembunuhan Asrori alias Aldo, akhirnya terjawab. Hal itu setelah Kasat Pidum Ditreskrim Polda Jatim, AKBP Susanto, memastikan, bahwa korban ke-11 tragedi pembantaian yang dilakukan Very Idham Henyansyah (Ryan) yang selama ini disebut sebagai Mr X, ternyata adalah Asrori (21). Padahal kasus pembunuhan Asrori sendiri sudah menyeret dua orang, Imam Hambali alias Kemat (26) dan Devid Eko Priyanto (17), menjadi terdakwa. Bahkan, Kemat sudah dijatuhi hukuman 17 tahun penjara dan Devid 12 tahun penjara pada Mei 2008 lalu oleh Majelis Hakim PN Jombang. Satu lagi terdakwa bernama Maman Sugianto alias Sugik hingga sekarang masih dalam proses pengadilan. “Ini untuk menjawab misteri Mr X, dari hasil tes dapat disimpulkan jenazah ke-11 korban pembunuhan Ryan adalah Asrori (Aldo),” kata Susanto di Mapolda Jatim, Rabu (27/8) kemarin. Kepastian mayat Mr X sebagai Asrori itu diperoleh setelah pemeriksaan DNA yang hasilnya...

Jalan Sehat 'Dapat Hadiah' Mayat

JOMBANG – Jalan sehat yang digelar ratusan warga Desa Sumberejo Kecamatan Megaluh, Jombang berkhir gempar. Mereka dikejutkan dengan sesosok mayat yang mengapung di sungai desa setempat, Minggu (24/08/) Pagi, kemarin. Mayat yang ditemukan oleh warga itu dalam kondisi yang mengenaskan. Pada beberapa bagian kepala terdapat luka. Bahkan pada bagian mulut korban itu juga terdapat luka. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pagi itu warga Desa Sumberejo sedang menggelar acara jalan sehat peringatan HUT RI ke 63. Ketika ratusan warga melintas di sekitar sungai, mereka dikagetkan oleh sosok yang terapung di sungai. Setelah dihampiri ternyata barang yang mengapung itu adalah jasad manusia. Kontan, warga melaporkan temuan itu ke Polsek Megaluh. Tak lama berselang, petugas datang untuk melakukan identifikasi dan menghampiri jasad manusia yang mengapung tersebut, sebelum dibawa ke RSD Jombang untuk otopsi. Kapolsek Megaluh, AKP Rohmad Spd mengatakan, mayat yang ditemukan warga pagi itu adalah Karno...

Massa Gus Dur Mengamuk

Di Tulungagung KPUD Pilih Aman JOMBANG- Emosi massa PKB kubu Gus Dur di Jombang akhirnya pecah, kemarin. Ratusan kader PKB kubu Gus Dur berusaha menduduki kantor DPC PKB kubu Muhaimin Iskandar di Jalan Laksda Adi Sutjipto, Jombang, kemarin. Karena kantor dalam keadaan terkunci massa berusaha masuk paksa dengan menggedor pintu. Berhasil masuk ke dalam, ratusan kader yang emosi memaksa seorang pegawai perempuan agar keluar dari kantor DPC, dan mengambil berkas-berkas caleg yang diajukan oleh DPC PKB Muhaimin Iskandar. Setelah itu, kader yang sudah diliputi kemarahan membakar berkas-berkas di samping kantor DPC. Puas membakar berkas, kader-kader PKB Kubu Gus Dur ini juga berusaha menurunkan spanduk bergambar Muhaimin Iskandar yang terpasang di depan kantor. Namun usaha itu dihalang-halangi oleh petugas kepolisian yang menjaga kantor tersebut. Polisi akhirnya mengamankan seorang kader yang menggunakan ikat kepala bertuliskan PKB Gus Dur karena dianggap sebagai provokator. Begitu melihat so...

Dua Terpidana Pembunuh Asrori, Mengaku Disiksa Polisi

JOMBANG - Begitu Very Idam Henyansyah alias Ryan mengaku jika mayat Mr X yang masih tersimpan di Polda Jatim adalah Asrori alias Aldo adalah korbannya langsung direaksi Imam Chambali alias Kemat (30) dan Devid Eko Priyanto (23) dengan pernyataan mengejutkan. Dari balik jeruji besi, kedua terpidana yang dijatuhi kurungan 17 dan 12 tahun lantaran di dakwa membunuh Asrori, membantah. Bahkan. mereka tak yakin jika jasad yang berada di kebun tebu yang menyeret dirinya menjalani kurungan 17 dan 12 tahun penjara di Lapas Jombang adalah Asrori. Belakangan, bahkan keduanya menyatakan tak merasa melakukan pembunuhan terhadap Asrori yang notabene tetangganya sendiri. Saat ditemui wartawan di Lapas Jombang, Kemad dan Devid, mengatakan tidak tahu menahu siapa mayat di kebun tebu Desa Bandar Kedungmulyo yang ditemukan pada September 2007 itu. Keduanya juga menampik jika telah melakukan pembunuhan terhadap korban yang diduga Asrori itu. Menurut Kemad, munculnya pengakuannya itu akibat tekanan dan sik...

Menengok Libur Akhir Pekan, Dirumah Ryan

Datang Dari Jauh, Hanya Untuk Tidur Dilubang Mayat JOMBANG – Rumah yang sekaligus menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP), aksi Very Idam Henyansyah alias Ryan (30) membunuh 10 korbannya, di Dusun Maijo Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, Jombang. Masih tetap tak surut dari keramaian. Sedikitnya puluhan orang dari luar daerah maupun luar pulau, masih tetap saja membanjiri rumah tersebut, kemarin. Dari pantauan, keadaan itu terlihat sejak Minggu pagi (24/08/), kemarin. Sekitar pukul 09.00, kepadatan rumah sang jagal manusia asal Jombang ini, mulai diserbu oleh puluhan pengunjung, baik dari luar kota yang ada di pulau Jawa maupun dari Kalimantan atau Sumatera. Bahkan, beberapa pengunjung juga nekat tidur di lubang bekas mayat kemudian diambil gambarnya oleh keluarga atau teman mereka. “Sekedar ingin tahu lokasi lubang bekas mayat. Selain itu ingin tahu rumah Ryan secara detail. Kebetulan hari ini kan libur, kan bisa untuk kenang-kenangan kalu sampai dirumah,” tutur Zainul Arifin, yang rel...

Ryan: Polisi Salah Tangkap

JOMBANG - Very Idam Henyansah alias Ryan bersumpah bahwa dialah yang membunuh Ansori alias Aldo (24). Kalau pengakuan Ryan ini di kemudian hari terbukti, berarti polisi telah salah tangkap. Seperti diberitakan, ada tiga terdakwa dalam kasus pembunuhan Ansori yang mayatnya ditemukan di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Dua di antaranya sudah dipidana, yakni Imam Hambali alias Kemat (26) dan Devid Eko Priyanto (17). Keduanya divonis masing-masing 17 dan 12 tahun penjara pada 8 Mei lalu. Sedangkan seorang terdakwa lainnya, Maman Sugianto alias Sugik (28), masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jombang. Versi polisi, Ansori adalah korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di kebun tebu sekitar 35 kilometer dari rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang. Dalam kasus tersebut, polisi pernah memeriksa Ryan karena menemukan barang Ryan di rumah Ansori. Namun polisi tidak menemukan bukti keterlibatan Ryan sehingga jagal dari Jombang yang sudah menghabi...

Mr X Disebut Aldo, Polisi : Ryan Bohong

JOMBANG - Very Idam Henyasyah alias Ryan (30) mengakui mayat Mr X yang ditemukan di belakang rumah orangtuanya pada 28 Juli 2008 lalu bernama Moh Ansori (24). Korban dibunuh Ryan sekitar September 2007. Namun polisi berpendapat Moh Ansori yang diakui Ryan itu mayatnya ditemukan di kebun tebu sekitar 35 kilometer dari rumah Ryan. Pembunuhnya, Hambali alias Kemat (26) dan Devid Eko Priyanto (17), keduanya warga Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak. Mereka sudah divonis masing-masing 17 dan 12 tahun penjara. Meski demikian Ryan ngotot bahwa Mr X adalah Moh Ansori yang biasa dipanggil dengan sebutan Aldo, warga Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Jombang. Aldo adalah pemilik Salon Ayu di desa itu. Pengakuan Ryan ini disampaikan kepada keluarga yang membesuknya. ”Dia mengaku membunuh Aldo karena jengkel dilecehkan,” kata sumber di keluarga Ryan, yang menolak namanya dicantumkan di koran. ”Ryan mengaku, Aldo bilang begini kepada Ryan, ’Piro sih kencan ambek koen iku. Engko tak bayar’ (Be...

Ryan Dijenguk Keluarga

Tersangka pembunuhan berantai Very Idam Henyansyah alias Ryan (30) dibesuk keluarganya, Senin (18/8). Ryan, yang ditahan di Ruang Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya, dibesuk kedua orangtuanya, Ahmad Sadikun dan Kasiyatun, serta kakak tirinya, Mulyo Wasis. Kepada wartawan, Mulyo Wasis membenarkan kunjungan mereka ke Polda Metro Jaya untuk membesuk Ryan. ”Ya, kami tadi membesuk Ryan, dia kondisinya sehat,” ujar Mulyo Wasis, Senin siang. Saat ditanya kapan mereka membesuk Ryan, Wasis enggan menjawab. ”Tadi kami sudah besuk Ryan. Dia minta dibawakan nasi padang,” katanya. Wasis juga menolak menjawab saat ditanya tempat dia tinggal selama di Jakarta. Di menjelaskan, kedatangan mereka ke Jakarta setelah mereka mendengar kalau Ryan mengalami sakit dan sempat dibawa ke rumah sakit. ”Ternyata kondisi adik saya sudah baikan,” ujarnya. Begitu bertemu kedua orangtuanya, Ryan langsung memeluk mereka. Seperti diberitakan, Ryan dilarikan ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (13/8) petang seki...

Ryan Disambut seperti Artis

Kehadiran tersangka pelaku pembunuhan berantai Very Idam Henyasyah alias Ryan (30) di RS Polri di Kramatjati, Jakarta Timur, membuat kaget para pengunjung rumah sakit itu. Ketika disapa pengunjung, Ryan tersenyum dan melambaikan tangan. ”Saya kaget begitu melihat Ryan dari jarak dekat, biasanya cuma lihat di televisi. Waktu dia digiring polisi, saya nyeletuk, ini Ryan ya? Ganteng juga lho.... Eh, dia lempar senyum,” ucap Ny Else (39), warga Cilincing, yang berada di rumah sakit itu untuk membesuk kerabatnya, Kamis (14/8) sore. Else yang didampingi saudarinya, Mitha (24), bertemu Ryan ketika tersangka pembunuh itu keluar dari ruang perawatan, Kamis sore. Mereka juga kaget karena Ryan, ketika mereka sapa, bersikap seperti artis yang disapa penggemarnya. Terkait dengan hukuman bagi Ryan, Else dan Mitha mengatakan, hendaknya Ryan dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. ”Dia kan sudah membunuh banyak orang, sepantasnya dihukum mati saja,” ucap Mitha yang juga mengaku kaget ketik...

Sisi Gelap Ryan Yang Suka Bohong dan Mengada-ada

JOMBANG - Begitu mengetahui Asrori disebut-sebut sebagai salah satu korban pembunuhan Very Idam Henyansyah alias Ryan, keluarga korban pembunuhan setahun lalu di Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Jombang langsung bereaksi. Bahkan ibu Asrori, Dewi Masyitoh (52), menyatakan Ryan sebagai pembohong karena mengada-ada. “Ryan itu pembohong besar. Tidak benar jika anak saya jadi korban Ryan. Saya tahu mayat itu anak saya,” ungkap Masyitoh kepada wartawan di rumahnya, kemarin. Asrori dibunuh pada 22 September 2007 di kebun tebu di Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak. Meski muka sudah lebam karena ditemukan sepekan berselang, keluarga masih bisa mengenali jika mayat itu Asrori. “Saya yakin itu Asrori, karena dia anak saya. Di kakinya ada bekas luka kena knalpot dan dari giginya saya juga bisa mengenal dia,” kata Masyitoh getir pertanda ketenangannya kembali terusik. Dilihat dari data yang ada, pengakuan Ryan menghabisi Asrori memang perlu ditindaklanjuti. Apalagi, Asrori ternyata juga or...

Sikap Kaum Pinggiran, Pada Sang Saka

Saat Hormat Tanpa Sepatu dan Seragam JOMBANG – Tak ada hingar bingar dan gelegar suara drumband sore itu. Hanya saja kibasan sang saka merah putih tetap terlihat malas berkibar dan akhirnya terpaksa di turunkan. Peringatan HUT RI ke-63 pun masih terlampau senja, bagi masyarakat pinggiran kota Jombang. Dilapangan Desa Mojongapit yang menjadi saksi sang saka turun, kian bersaksi bahwa situasi dan kondisi istana negara pada hari dan jam yang sama tetap tak sama saat merah dan putih-nya menjadi saksi kepolosan rasa nasionalisme kaum pinggiran, saat sederetan kaum perempuan dan laki-laki baik muda maupuan tua, menghormati sang saka turun tanpa menggenakan seragam, sepatu dan bahasa nasional. Upacara penurunan bendera yang dimulai sekitar pukul 17.00 WIB itu, berjalan ala kadarnya. Peserta upacara yang tak mengenakan seragam, sepatu dan bahasa kesatuan berdirinya republik, seperti yang digariskan dalam teks proklamasi, mau tidak mau tetap berjalan anggun. Pun demikian, upacara yang ...

Emoh Jadi Gay, Ryan Ganti Nama

JAKARTA - Berada satu sel dengan Panglima Laskar Front Pembela Islam (FPI) membuat Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), sang pelaku pembunuh berantai berubah. Kemarin, selain menyatakan tobat, bujang gemulai asal Dusun Maijo, Desa Jatiwates Kec Tembelang, Jombang ini, juga telah mengganti namanya menjadi Ilham. "Saya ini benar-benar telah taubat. Hal ini jangan diragukan lagi. Maka dari itu saya sekarang tidak mau lagi dipanggil Ryan. Saya sekarang ganti nama menjadi Ilham," tutur Ryan kepada Matsuni, Panglima Laskar FPI, seperti ditirukan Ustadz Mustafa M Bong, menirukan Ustadz Matsuni, kemarin. Menurut Bong, yang menjabat sebagai ketua bidang ekuin di DPP FPI, keputusan pria gay itu mengganti namanya diduga karena rasa malu dan keinginannya untuk mengubur masa lalunya yang kelam. "Ryan mengaku sedikit demi sedikit akan berusaha melupakan Noval (pacarnya, red). Bahkan dia juga berjanji akan mengubah perilakunya yang menyukai sesama jenis. Maka dari itu dia terus mend...