Langsung ke konten utama

Datangi Kejari Jombang, Keluarga Fauzin Ditolak


Keluarga Mr XX yang sebelumnya di identikkan dengan Fauzin Suyanto alias Uyik (29), warga asal Jl. MT Haryono, Kelurahan Ploso, Kab Nganjuk, ke Kejaksaan Negeri (kejari) Jombang, harus berakhir dengan kekecewaan. Pasalnya, kedatangan mereka yang hendak melihat beberapa Barang Bukti seputar mayat kebun tebu, ditolak mentah-mentah oleh pihak Kejari, Jombang, kemarin.

Praktis, niat baik empat anggota keluarga Fauzin ini harus pupus. Hal itu setelah pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang, tak mengabulkan permintaan mereka melihat BB mayat yang ditemukan di kebun tebu di Dusun Bra'an Desa/Kecamatan Bandar kedung mulyo Kab Jombang, pada 29 September 2007 silam.

“Kita hanya ingin memastikan saja, apakah barang bukti yang ditemukan di kebun tebu itu milik Fauzin yang menghilang dari rumah setahun lalu,” ujar Trinem, ibu angkat Fauzin Suyanto cemas, saat ditemuai sejumlah wartawan di Kejari Jombang, kemarin.

Ironisnya, keinginan Trinem ini tak secuil pun di kabulkan oleh pihak Kejaksaan. Bahkan, kejaksaan tetap bersikeras jika kasus pembunuhan di kebun tebu itu tidak ada kaitannya dengan seseorang yang bernama Fauzin Suyanto.

Sugimin, Kasi Intel Kejari Jombang saat dikonfirmasi, membenarkan jika ada empat orang anggota keluarga Fauzin Suyanto datang ke Kejari hendak melihat BB mayat kebun tebu. Namun, lantaran pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan empat orang keluarga Fauzin ini. Akhirnya iapun menyarankan kepada keluarga fauzin untuk mendatangai pengadilan negeri (PN) Jombang.

“Kami tidak bisa penuhi permintaan mereka (keluarga fauzin. Red), karena sudah bukan wewenang kami,” ujar Sugimin.

Mendengar jawaban pihak Kejaksaan, keluarga Fauzin yang datang dengan mobil itu langsung pergi ke kantor PN yang berjarak sekitar 300 meter. Namun, lagi-lagi mereka tetap tidak diperbolehkan oleh pihak PN, meski rombongan keluarga Fauzin ini sempat ditemui secara langsung oleh Kartijono, selaku Hakim Ketua dalam kasus mayat di kebu tebu yang diduga Asrori itu.

“Kita tidak bisa memperlihatkan BB karena saat ini bukan jadwal sidang,” ujar Kartijono, singkat.

Diketahui, mayat Mr XX yang ditemukan dikebun tebu Dusun Braan Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang pada 29 Semptember 2007 silam itu, benar-benar menyita keluarga Fauzin Suyanto alias Uyik (29). Sebab, ciri-ciri mayat yang ditemukan setahun yang lalu itu mirip dengan warga Nganjuk tersebut.

Oleh sebab itu, pihak keluarga ngotot mendatangi kantor Kejari dan PN Jombang untuk memecahkan keping persoalan itu, kendati kedatangan mereka tetap tak membawa hasil.(ami)

Komentar

  1. wah, tag e postingan, `polisi ngawur` hahaha
    kepet, cen polisi ki seringe ngawur
    semoga kita semua akan punya pulisi sing baik dan benar..

    BalasHapus

Posting Komentar

Mo Komentar Disini Bos,,,

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...