Langsung ke konten utama

Rebut Sembako, Ribuan Abang Becak ‘Kepung’ Pemkab


JOMBANG - Ribuan tukang becak yang biasa mangkal di Jombang, mengepung kantor Pemerintah Kabupaten Jombang, Senin Pagi (15/9), kemarin. Kedatangan mereka untuk mengambil bingkisan Ramadhan berupa beras sebanyak 5 Kg dan uang sebesar Rp 50 ribu, yang dibagi-bagikan secara gratis oleh pihak Pemkab Jombang.

Mi’an, salah satu tukang becak yang biasa beroperasi disekitar tugu Ringin Contong mengatakan, ia bersama teman seprofesinya mendatangi kantor Pemkab guna mengambil beras dan uang gratis. Kendati ia sendiri juga harus rela mengantre selama enam jam untuk mendapatkan kupon pengambilan.

“Iya, kami disini untuk mengambil beras dan uang gratis mas,” ujar Mian polos.

Kendati demikian, ditengah acara pembagian beras yang digelar pemkab itu, sempat memunculkan insiden kecil. Setidaknya sekitar 30 orang yang mengaku penarik becak yang biasa beroperasi di Pasar Peterongan, melakukan protes terhadap panitia pembagi sembako. Mereka menuding pihak Pemkab tebang pilih dalam membagi barang grtais itu, lantaran ada sebagian tukang becak yang tak mendapatkan bingkisan.

“Kami juga penarik becak. Tapi kok tidak mendapat kupon. Ini namanya pilih kasih. Padahal kami tahun lalu, kami juga mendapat bagian,” tegas salah satu dari tukang becak yang tak mendapat kupon.

Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Pemkab Jombang, Samiyono saat berada di lokasi menjelaskan, jika paket beras dan uang tersebut di khususkan bagi tukang becak yang ada di Jombang kota. Sehingga, tukang becak yang biasa beroprasi diluar Jombang kota secara otomatis tidak mendapatkan.

Menurutnya, untuk puasa kali ini pemkab menyediakan sebanyak 5500 bungkus beras. Setiap bungkus berisi 5 Kg ditambah dengan uang Rp 50 ribu. Sebenarnya, beras tersebut bukan hanya untuk para abang becak, namun ada juga yang diperuntukkan bagi pasukan kuning, tuna karya, dan para gelandangan.

“Untuk tukang becak kita alokasikan 4.825 orang. Kemudian pasukan kuning 325 orang, dan sisanya para tuna karya dan gelandangan. Mungkin untuk yang tahun ini belum mendapatkan akan kita ajukan tahun depan,” pungkas Samiyono.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

Ledakan Tangis Pecah Digang Kecil

Dua Korban Ryan, Berangkat Ke Pusara JOMBANG – Ledakan tangis histeris dari dua tempat korban Very Idam Henyansyah alias Ryan (30), yakni Zainul Abidin alias Zaki (21) dan Agutinus Fitri Setiawan alias Wawan (28), muncul dari rumah duka, di gang kecil, saat mengiringi pemakaman dua jenazah menuju pusara, kemarin. Keberadaan dua rumah duka korban Ryan ini, yang sama-sama mempunyai ukuran 36 ini, berubah seketika saat prosesi peyerahan jenazah. Pihak petugas yang ikut mengawal jenazah pun sempat dibuat repot saat menurunkan jenazah dari mobil, lantaran kelurga korban sudah tak kuasa menahan tangis sembari menarik peti mati. Beberapa pelayatpun tercengang berjajar, di antara gang sempit yang hanya bisa di lalui motor itu. Meski deretan kursi sudah sejak pagi disiapkan oleh pihak perangkat desa yang ikut membantu proses pemakaman kedua jenazah. Namun, setidaknya gang sempit itu menjadi satu saksi tersendiri dari pemakaman kedua korban sang pria gemulai asal Maijo itu. Jenazah Zainul Abidi...