Langsung ke konten utama

Misteri Fauzin

NGANJUK - Keberadaan Fauzin Suyanto alias Uyik (29) putra angkat pasangan Trinem - Tumiran, hingga saat ini masih misterius. Karena itu keluarga asal Jalan Jenderal Hariyono No. 20, Kelurahan Ploso, Nganjuk, itu termasuk orang paling sibuk mengunjungi Polda Jatim untuk mengecek keberadaan Fauzin.

Sudarwanto (45), kakak angkat Fauzin, mengaku sudah berkali-kali dirinya bolak-balik Nganjuk sampai Mapolda Jatim untuk mengantar ibu kandung Fauzin, Ny Suyati, tes darah. Tapi sejauh ini pihak keluarga belum tahu hasilnya.

Informasi terakhir yang dia terima, polisi masih harus mendatangkan bapak kandung Fauzin untuk dilakukan tes serupa sebagai pembanding. “Itu permintaan Mabes Polri tapi sayang bapak kandung Fauzin sampai sekarang masih di Jakarta. Kami tidak tahu keberadaannya. Ini menambah kesulitan kami malacak keberadaan Fauzin adik saya itu,” tuturnya kemarin.

Menurut dia, tanda khusus yang mudah dikenali di salah satu kaki Uyik ada bekas luka bakar terkena knalpot sepeda motor. “Selain itu pada gigi atas kanan Uyik ada gingsulnya,” ujarnya.

Dijelaskan dia, Uyik yang lulusan STKIP PGRI Nganjuk menempuh jurusan bahasa Inggris tahun 2006. Saat itu tanggal 21 September 2007 Uyik pergi dari rumah dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit merah Nopol AG 2426 UM dengan membawa HP milik teman dekatnya semasa kuliah yaitu Fitri.

Dari Purwanto, teman sekampus Uyik, diperoleh info bahwa Uyik menyukai lawan jenis dan sempat jatuh cinta dengan kakak kelas kuliahnya bernama Ayong asal Surabaya. Hubungan keduanya sempat menjadi gunjingan di lingkungan kampus.

Meski demikian keluarga Uyik berharap pihak berwajib segera mengungkap kasus hilangnya Fauzin, apakah termasuk korban pembantaian Ryan, atau korban pembunuhan lain. “Bila memang sudah meninggal dunia, keluarga akan terima dengan lapang dada,” katanya. (adi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.