Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2008

Mudik..!!! Pasti....

Peraya'an Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1429 H mendatang. Tak ubahnya seperti perayaan lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari para pengusaha, perantau yang bekerja di kota-kota besar, baik yang berporfesi sebegai kuli, karyawan, pejabat, semua pada bersiap-siap menyambut lebaran, dengan cara Mudik alias pulang ke kampung halaman..weh,,,enak tuh...ketemu teman lama,, Praktis, kegiatan pulang kampung ini, seakan sudah menjadi kebutuhan yang sudah sangat ngetrend, khususnya bagi kalangan perantau asal Jong Java alias pulau Jawa, demi menyambut kemenangan rohani dengan menyempatkan diri pulang ke kampung halaman. Tak pelak, berbagai cerita selalu saja menghias. Mulai dari hingar bingar kota. Desa, dan arus jalan sempit, maupun lebar. Tak jarang jika jutaan orang harus rela berdesakan. Mengantri. Menempuh perjalanan jauh, hingga harus meregang nyawa sia-sia. Tak perduli kotor, yang penting bisa sampai ditempat tujuan, dengan harapan, bisa pulang membawa cerita baru, baju baru, ...

LP2NU Imbau Petani Tinggalkan Pupuk Kimia

JOMBANG - Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Jombang, Jawa Timur, mengimbau petani setempat agar mulai meninggalkan penggunaan pupuk kimia dan beralih pada pupuk organik. Alasannya, pupuk kimia akan mengakibatkan kerusakan sifat fisik tanah sehingga terjadi ketidakseimbangan kandungan hara dalam tanah. Ketua Pengurus Pusat LP2NU, Ir Subhan, mengatakan, pihaknya kini tengah berupaya meyakinkan para petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik. Sebab, hingga sekarang, banyak di antara para petani menganggap penggunaan pupuk non-kimia itu justru menyebabkan produktivitas panen menurun. “Akan dibuat demplot-demplot (demontrasi plot atau proyek percontohan) di beberapa daerah dengan koordinasi kelompok-kelompok tani, MWC (majelis wakil cabang) NU hingga ke pengurus ranting NU,” terang Subhan saat Peluncuran Pupuk Organik, di pelataran Radio Suara Warga FM, Jombang, Rabu ( 24/9). Hal senada diungkapkan Ketua Laboratorium Politeknik Jember, Ir Hari Prasetyo MP. Menur...

Pengacara Sugik 'Boikot' Sidang

Hakim Usir Keluarga Sugik, Keponakan Kemat Pingsan JOMBANG - Kuasa hukum Maman Sugianto alias Sugik, (28) terdakwa dugaan kasus pembunuhan atas Moch Asrori versi kebun tebu. Melakukan Walk Out pada lanjutan sidang agenda pemeriksaan saksi, di PN Jombang, Kamis (25/9), kemarin. Tim kuasa hukum Sugik, yang terdiri dari Narisqa, Slamet Yuono, Aldilla Chereta Warganda, yang tergabung dalam tim OC Kaligis & Associates serta Atto’Illah dari LBH Surabaya dan Dhofir. Memilih meninggalkan lokasi persidangan usai membacakan surat keberatan persidangan dilanjutkan, sesaat setalah Hakim Ketua, Kartijono membuka jalannya persidangan. Pilihan Wolk Out yang dilakukan tim kuasa hukum Sugik tersebut, lantaran, persidangan Sugik telah dianggap bias dan sesat. Sebab, Maman Sugianto, diadili membunuh mayat di kebun tebu dengan korban Asrori. “Padahal, sesuai uji DNA Polri, mayat di kebun tebu itu bukan ‘Asrori’ tapi Fauzin Suyanto, warga Jalan MT Haryono, Ploso, Nganjuk, jadi ini bias dan sesat kerana...

Jago Merah Panggang 5 rb Ayam

JOMBANG – Sedikitnya 5000 ekor ayam milik H Affan (38), salah seorang peternak ayam asal Dusun Beji Desa Sawiji Kec. Jogoroto. Kab Jombang, habis terpanggang oleh sijago merah, Selasa malam (23/9) kemarin. Kandang ayam berukuran 20x6 m tersebut ludes di lalap api setelah gagal diselamatkan oleh pemilik beserta dua orang pekerjanya yang sempat berada dilokasi. Praktis, api yang merembet dari bagian bawah tengah kandang tersebut langsung menjalar dan menghabiskan seluruh bangunan beserta isinya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat tersebut, kecuali 5000 ekor ayam yang baru berumur 12 hari beserta bangunannya, habis menjadi abu. Menurut salah satu saksi mata yang sekaligus sebagai pemilik kandang ayam H Affan mengungkapkan, kebakaran hebat yang menghanguskan sumber mata pencahariannya itu terjadi sekitar pukul 18.00 wib. Saat ia dan 2 orang pekerjanya hendak beristirahat usai mengoven ayam yang masih berumur 12 hari itu, tiba-tiba ia dikagetkan dengan adanya percikan a...

Pj Geburnur Warning Bupati Jombang

JOMBANG – Momentum pelantikan Suyanto dan Widjono Soeparno, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jombang terpilih dalam pilkada kemarin, disambut Warning oleh Pj Gubernur Jatim Setya Purwoko, di Gedug DPRD setempat, Rabu (24/9/),kemarin. Bahkan saat membawakan sambutan, pejabat kelahiran Kediri ini juga sempat mengingatkan bupati terpilih agar konsisten menggelorakan program yang berpihak pada rakyat agar tak seperti tahun sebelumnya, saat keduanya masih menjabat sebagai Bupati dan Sekdakab. Tidak itu saja, mantan Dirjen Infokom ini juga menyoroti anggaran pendidikan di Jombang yang belum mencapai 20 persen. Menurutnya, sektor pendidikan bisa menjadi salah satu modal untuk menggenjot tingkat SDM (Sumber Daya Manusia), jika saja anggaran yang dipatok dalam APBD Jombang itu dinaikkan. “Ini yang paling pokok, jadi kedepan, Bupati Jombang, harus benar-benar memerhatikan masyarakat yang kurang mampu,” tegas Setya Purwaka dihadapan undangan, usai melantik Suyanto dan Widjono Suparno sebagai Bupat...

Tolak Jenazah Anaknya, Keluarga Asrori Dikecam

JOMBANG - Sikap keras M. Jalal dan Dewi Muntari yang enggan menerima mayat Moch. Asrori, yang notabene anak kandungnya sendiri, mulai mengundang kritik dari sejumlah pemuda desa setempat. Mereka menilai, sikap keras keluarga Asrori tersebut lantaran ada pihak ketiga yang mempengaruhi keluarga pria gemulai itu agar tak mempercayai hasil tes DNA polisi. “Yang jelas, itu ada yang mendalangi apalagi mereka sudah telanjur malu karena sudah mengatakan Kemat Cs-lah yang membunuh Asrori,” ujar Finish (39), salah satu tokoh pemuda setempat, saat ditemui di rumahnya, kemarin. Bukan hanya itu, upaya warga kembali menyadarkan keluarga Asrori pun sempat buntu. Beberapa mediasi yang dilakukan sejumlah perangkat Desa Kalang Semanding, kata Finish, juga tetap tak mampu melunakkan sikap keras yang ditunjukkan keluarga besar Asrori agar mau memakamkan jenazah anaknya itu. Pemuda yang bekerja sebagai perakit komputer ini juga mengatakan, jika dia dan beberapa pemuda lain sempat berulangkali mendatangi ke...

Program Mutasi Bupati Jombang Diprotes

JOMBANG - Bongkar pasang pejabat di lingkup Pemkab Jombang dikritisi DPRD setempat. Komisi A menganggap Plt Bupati Jombang Ali Fikri melanggar PP 49/ 2008 dengan menggunakan jabatan sewenang-wenang. Bukan hanya itu saja. Para wakil rakyat ini juga mengklaim telah melakukan pertemuan dengan Dirjen Otoda Depdagri yang menghasilkan rekomendasi pembatalan mutasi. Ketua Komisi A DPRD Jombang, Joko Triono, mengatakan pasca hearing antara wakil rakyat dan bupati serta baperjakat buntu, beberapa anggota komisi yang membidangi pemerintahan ini melakukan konsultasi dengan Dirjen Depdagri. Hasilnya bahwa mutasi yang dilakukan Ali Fikri adalah cacat hukum. “Sesuai dengan PP 49/ 2008 bupati yang diangkat menggantikan bupati yang mundur karena mengikuti pilkada jelas-jelas dilarang melakukan empat hal, termasuk mutasi,” ujar Joko didampingi Sekretraris dan anggota komisi A lainnya, saat menggelar conferensi perss, kemarin. Politisi asal PDIP ini, mengimbuhkan bahwa sebagai wakil rakyat pihaknya perl...

10 Polisi Jombang Salahi Prosedur

Salah Tangkap, Salah Identifikasi, dan Lakukan Penganiayaan Penyidik Bidang Pengamanan dan Profesi (Propam) Polda Jatim bergerak cepat dalam menyidik kasus salah tangkap terhadap Kemat cs. Sebuah sumber di kepolisian mengatakan, hasil sementara menunjukkan bahwa 10 polisi Jombang diduga melakukan kesalahan prosedur dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Dari informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sepuluh nama itu merupakan hasil penyelidikan tim gabungan Mabes Polri dan Bid Propam Polda Jatim. ''Mengerucut ke sepuluh nama. Tapi, tak tertutup kemungkinan jumlah polisi yang ditetapkan sebagai tersangka semakin banyak,'' tuturnya. Sumber itu menyebutkan, di antara 10 nama tersebut terdapat AKP Anang Nurwahyudi, Kapolsek Bandar Kedungmulyo saat itu dan AKP Irpan, Kasatreskrim Polres Jombang saat itu. Selebihnya penyidik yang terkait dengan kasus tersebut. ''Kesalahannya sudah jelas, terutama orang polseknya,'' ucap polisi yang tak mau disebutkan nama...

Ketua MA: Bebaskan Kemat Cs!

JAKARTA - Nasib tragis Imam Hambali (Kemat), David Eko Priyanto, dan Maman Sugianto alias Sugik dua terpidana dan terdakwa kasus pembunuhan “Asrori” versi kebun tebu, mendapat perhatian khusus dari Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan. Tanpa menunggu pengajuan Peninjauan Kembali (PK), Bagir Manan minta dua orang terpidana yang telah divonis 12 tahun dan 17 tahun penjara itu segera dibebaskan. Untuk itu kasus mereka juga harus dihentikan. “Mereka yang sudah dipenjara mesti segera dikeluarkan sembari menunggu putusan pengajuan permohonan peninjauan kembali (PK),” kata Bagir Manan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (19/9) kemarin. Bagir berjanji, jika dua terpidana dan seorang terdakwa dalam kasus yang diduga salah tangkap ini mengajukan PK, maka MA akan segera memutuskan status perkaranya. Lebih khusus lagi, Ketua MA menilai proses peradilan terdakwa yang dituduh membunuh “Asrori” di kebun tebu Bandar Kedungmulyo, Jombang itu, harus dihentikan karena polisi sudah menyatakan bahwa mayat it...

Majlis Hakim Ganjal Sugik Hirup Udara Bebas

JOMBANG - Upaya Maman Sugianto alias Sugik (28), terdakwa kasus pembunuhan 'Asrori' versi kebun tebu, untuk segera menghirup udara bebas, dipastikan kandas. Hal itu menyusul putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jombang yang menolak keberatan (eksepsi) yang diajukan tim kuasa hukum terdakwa dalam persidangan di PN Jombang, Kamis (18/9) kemarin. Dalam sidang yang dipimpin oleh Kartijono SH itu, Hakim menyatakan, bahwa sidang perkara nomor 650/Pid.B/2008/Jbg dengan terdakwa Sugik, warga Dusun Kalangan, Desa Kalangsemanding Kec. Perak, Kab. Jombang, atas dakwaan melakukan pembunuhan 'Asrori', tetap dilanjutkan, lantaran eksepsi tersebut dinilai sudah masuk pada materi perkara.“Berdasarkan pasal 156 jo 143 KUHAP, maka sidang tetap dilanjutkan sesuai surat dakwaan tertanggal 19 Agustus 2008,” ujar Kartijono saat membacakan putusan. Menurut Kartijono, kesalahan dalam surat dakwaan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU), sama sekali tidak ada, baik secara formil mau...

Kaligis: Sebaiknya Polisi Mengaku Saja

JOMBANG - Pengacara terdakwa Maman Sugianto alias Sugik, (28), Otto Cornelis Kaligis, sudah tahu hasil tes DNA dari Mabes Polri bahwa Mr XX ternyata Fauzin. Bukan Asrori. Karena itu dia mendesak polisi mengakui kesalahannya menangkap para terdakwa. “Kami toh tidak akan menuntut, ya sebaiknya akui saja salah tangkap dan bebaskan terdakwa,” katanya kepada Duta, Rabu kemarin. Kaligis juga menyatakan bahwa semua telah direkayasa. Bahkan rekonstruksi pun dilakukan dengan arahan polisi sehingga para tersangka di bawah tekanan. Begitu juga soal intimidasi dan dugaan penyiksaan. “Saya membela terdakwa karena mereka tak berdaya. Mereka orang tak punya. Karena itu, kalau faktanya seperti itu ya seharusnya langsung dibebaskan,” katanya. Pengacara terdakwa yang lain, M. Dhofir, juga menyatakan senada. Dia mengaku lega setelah dirilisnya hasil tes DNA bahwa mayat yang ditemukan di kebun tebu itu adalah Fauzin Suyanto alias Uyik. Bukan Asrori. Karena itu Dhofir mendesak Mabes Polri agar mencopot dua...

Tragedi Zakat Maut Pasuruan (1)

Berlindung Diketiak Pejabat yang 'Berdarah' Bak berlindung di ketiak pejabat yang berdarah, saat mata dunia tercoreng melihat puluhan orang tewas mengenaskan diantara kebutuhan perut dan dambaa'an kesejahteraan. Deritanya, perjuangannya, tangis dan jerit hatinya, seperti memecah besi yang kokoh. Tak mengenal usia dan gender. Tua dan muda, lelaki dan perempuan. Kanak-kanak dan dewasa. Kakek-nenek. Semua menengadah menatap angkasa sembari berharap, kapan kesejahteraan mereka dapat dipenuhi Negara?. Tregedi zakat maut 15 September 2008 di Pasuruan. Menjadi saksi ribuan orang yang sebagian besar perempuan, berdesak-desakan menanti giliran mendapatkan secuil harapan. Cuaca Panas menyengat di bulan puasa, tetap tak menciutkan rasa haus dan dahaga di kerongkongan. Peluh bercucuran. Di pengujung hari, 21 orang perempuan tewas, hanya untuk mendapatkan uang zakat Rp 30 ribu. Bukan hanya itu, di belahan lain di negeri kita Indonesia, masih banya orang-orang berdesak-desakan. Menahan ...

Andri dan Tiga Adiknya Pun Yatim Piatu

Sisi Dalam, Korban Tragedi Bagi-bagi Zakat Maut memang datang tak diundang. Tapi siapa yang suruh menjelang ? Ramadhan ini, seperti Ramadhan tahun-tahun silam. Aku tenggelam dalam lamunan. Berlebaran dengan sedikit uang maka, aku pun datang menjadi lautan 'menepikan kepapaan' SUASANA duka menyelimuti keluarga almarhumah Salamah (50) di Jl. Hangtuah Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Perempuan ini menjadi korban tragedi pembagian zakat di rumah H Syaikon, Senin kemarin. Sejumlah warga yang datang ke rumah duka terlihat iba dengan kondisi keluarga ini. Apalagi setelah tahu, Andriyani (18) dan tiga adiknya, kini jadi yatim piatu setelah ibunya menyusul ayah mereka yang sudah menghadap Sang Khaliq dua tahun lalu karena sakit. Dan saat warga serta kerabatnya mengubur jenazah ibunya, Andri masih tergolek lemas di rumahnya. Tampak adiknya, Maulana (12), Nova (7), dan Putri (10), tak tahan menanggung beban kesedihan. Nova dan Putri terus menerus menangis saat jenazah dikuburkan. Hany...

Hanya Karena Rp 30 rb, 21 Nyawa Tak Terselamatkan

Sisi Buruk Kemiskinan Di Indonesia Lagi, tragedi memilukan kembali terjadi di negara kaya. Kematian massal akibat berebut uang zakat Rp 30 ribu dari H Syaikon, warga Jl. Dr Wahidin Sudiro Gg Pepaya, RT III RW IV Kelurahan Purutrejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, Senin (13/9), kemarin. Mengakibatkan 21 orang tewas dan 16 lainnya luka-luka, setelah terinjak-injak kerumunan massa. Dari 21 korban yang meninggal dunia, sebanyak 20 jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Suliatin warga Kepel Pasuruan, Ngatemi (Gading), Wasiati (Jl. Imam Bonjol IV), Farida (Tambaan), Yanti (Kebon Jaya), Suminah (Kepel), Salamah (Tambaan), Chotijah (Paserpan), Khotijah (Jl. Hangtuah), Satuk (Ngemplak), Asiah (Gading), Mak Nik (Halmahera), Sumiati (Pateguran), Aminah (Wonoredjo), Syafaat (Wonojati), Sumirah (Ngemplak), Mak Ti (Ngemplak), Sumarsih (Krapyak), Masrah (Gading Lor), Tumiati (Tosari), dan seorang wanita yang hingga semalam belum diketahui namanya. Kesemua nama tersebut, rata-rata terma...

Datangi Kejari Jombang, Keluarga Fauzin Ditolak

Keluarga Mr XX yang sebelumnya di identikkan dengan Fauzin Suyanto alias Uyik (29), warga asal Jl. MT Haryono, Kelurahan Ploso, Kab Nganjuk, ke Kejaksaan Negeri (kejari) Jombang, harus berakhir dengan kekecewaan. Pasalnya, kedatangan mereka yang hendak melihat beberapa Barang Bukti seputar mayat kebun tebu, ditolak mentah-mentah oleh pihak Kejari, Jombang, kemarin. Praktis, niat baik empat anggota keluarga Fauzin ini harus pupus. Hal itu setelah pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang, tak mengabulkan permintaan mereka melihat BB mayat yang ditemukan di kebun tebu di Dusun Bra'an Desa/Kecamatan Bandar kedung mulyo Kab Jombang, pada 29 September 2007 silam. “Kita hanya ingin memastikan saja, apakah barang bukti yang ditemukan di kebun tebu itu milik Fauzin yang menghilang dari rumah setahun lalu,” ujar Trinem, ibu angkat Fauzin Suyanto cemas, saat ditemuai sejumlah wartawan di Kejari Jombang, kemarin. Ironisnya, keinginan Trinem ini tak secuil pun di kabulkan oleh pihak Kejaksaan. B...

Rebut Sembako, Ribuan Abang Becak ‘Kepung’ Pemkab

JOMBANG - Ribuan tukang becak yang biasa mangkal di Jombang, mengepung kantor Pemerintah Kabupaten Jombang, Senin Pagi (15/9), kemarin. Kedatangan mereka untuk mengambil bingkisan Ramadhan berupa beras sebanyak 5 Kg dan uang sebesar Rp 50 ribu, yang dibagi-bagikan secara gratis oleh pihak Pemkab Jombang. Mi’an, salah satu tukang becak yang biasa beroperasi disekitar tugu Ringin Contong mengatakan, ia bersama teman seprofesinya mendatangi kantor Pemkab guna mengambil beras dan uang gratis. Kendati ia sendiri juga harus rela mengantre selama enam jam untuk mendapatkan kupon pengambilan. “Iya, kami disini untuk mengambil beras dan uang gratis mas,” ujar Mian polos. Kendati demikian, ditengah acara pembagian beras yang digelar pemkab itu, sempat memunculkan insiden kecil. Setidaknya sekitar 30 orang yang mengaku penarik becak yang biasa beroperasi di Pasar Peterongan, melakukan protes terhadap panitia pembagi sembako. Mereka menuding pihak Pemkab tebang pilih dalam membagi barang grtais i...

Kelebihan Muatan, Truk Pengangkut Tebu Terguling

JOMBANG - Diduga kelebihan muatan, truk gandengan dengan Nopol W 7850 YU pengangkut Tebu tersungkur dan menghancurkan taman kota Simpang Tiga di Jalan Raya jurusan Surabaya-Malang-Madiun, Sabtu (13/9) kemarin. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.30 bermula ketika truk yang dikemudikan Romdhoni, 29, warga Nganjuk, bersama satu rekannya yakni, Nur Cahyo, hendak membelokkan setir ke arah kiri di tikungan jalur satu arah Jl. Gatot Subroto, Simpang Tiga Jombang. Saat truk gandeng yang bermuatan tebu 26 ton lebih itu melaju dan menikuk ke sebelah kiri di lajur sempit itu, truk yang hendak di bawa ke Madiun ini pun oleng. Bagian depan truk pun langsung terguling dan tersungkur. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sebab awak truk langsung meloncat menyelamatkan diri. (ami)

Bagi Petani, Hujan Bak Buah Simalakama

Turunnya hujan selama 3 hari pada akhir Agustus lalu berdampak besar pada petani tembakau di Kecamatan Kudu dan Kabuh Kabupaten Jombang. Saat ini mereka harus siap merugi karena penghasilan panen menurun. Akibat buruknya cuaca, tanaman tembakau yang rata-rata sudah siap panen tersebut akhirnya mengalami penurunan harga yang cukup drastis. “Padahal sebelum hujan, harga tembakau basah jenis manilo mencapai titik tertinggi yaitu Rp. 2.000,- hingga 2.200,- per kilonya, setelah turun hujan, para pengrajang (pembeli tembakau basah) hanya berani membeli Rp. 1.600,- hingga Rp. 1.700,- per kilonya.” Terang Juri (45), salah seorang pengrajang asal Desa Bendungan Kec. Kudu, Kab Jombang, kemarin Pria berputra 1 ini menjelaskan, tidak pastinya kondisi cuaca membuat para pengrajang ketir- ketir. Tingginya kadar air yang terkandung di daun tembakau menurut Juri, membuat mereka menahan diri membeli tembakau dari petani sampai kondisi cuaca membaik. “Gak berani ngrajang dulu mas cuacanya masih mendung ...

'Bahas Fauzin', Polisi Lakukan Pertemuan Tertutup

JOMBANG – Sejumlah perwira tinggi kepolisian yang terdiri dari petinggi Mabes Polri, Polda Jatim dan Kapolres Nganjuk, mengadakan pertemuan tertutup di Mapolres Jombang, Jumat (12/9) kemarin. Diduga pertemuan tersebut dilakukan, terkait dengan pengusutan kasus penemuan mayat di kebun tebu Desa Braan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, pada 29 September 2007 silam. Kuat dugaan pertemuan tertutup tersebut membahas Fauzin Suyanto alias Uyik (29) putra angkat pasangan Trinem - Tumiran, asal Jl. Jenderal Hariyono No. 20, Kelurahan Ploso, Nganjuk. Sebab, dalam pertemuan tertutup tersebut tampak juga dihadiri oleh sejumlah tim penyidik kasus Ryan dan Kemat Cs, diantaranya salah satu orang yang diketahui sebagi perwira Mabes Polri berpangkat Jendral, Kasatpidum Ditreskrim Polda Jatim AKBP Susanto, serta Kepala Kepolisian Resort Nganjuk AKBP Slamet Hadi Supraptoyo. Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui apa isi pembicaraan yang berlangsung secara tertutup di ruang Kapolres Jombang, A...

Petani Diajak Pakai Sistem Orba, Pengrajin 'Dipakani' KUR

JOMBANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali membuat sensasi, setelah diterpa isu benih padi Supertoys beberapa pekan lalu. Kini, orang nomor satu di Indonesia ini, mengajak para petani kembali memakai sistem Orde-Baru, di Jombang, (11/9) kemarin. Hal itu disampaikan SBY, bahwa sistem pertanian mandiri yang pernah di terapkan di jaman Suharto bisa di jadikan contoh untuk menciptakan Swasembada Pangan. Dengan demikian, Pemerintah tidak akan menelurkan kebijakan untuk impor beras dari negera lain. Selain menghimbau petani, dalam gelaran acara yang juga di hadiri ratusan pengrajin manik-manik. Khusus kepada para pengrajin, pria kelahiran Pacitan ini berharap agar para pengusaha kecil bisa memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dikucurkan pemerintah melalui Bank-Bank pendamping. “Dari Rp 14 Triliun yang dikucurkan pemerintah untuk pinjaman usaha kecil ini, sudah terserap Rp 9 triliun dan sisanya masih Rp 5 Triliun hingga kini masih belum terserap, jadi say...

OC Kaligis : Peradilan Sugik Sarat Rekayasa

JOMBANG – Otto Cornelis Kaligis pembela terdakwa Maman Sugianto alias Sugik (31), menganggap peradilan yang digelar oleh Pengadilan Negeri (PN) Jombang, sesat. Mantan pengacara Cendana ini, menilai dakwaan yang dijatuhkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sarat rekayasa. Hal itu disampaikan OC kaligis, setelah tim pembela Sugik yang ia bentuk mendapatkan jawaban seputar eksepsi oleh JPU, kemarin (11/9). Dalam jawaban tersebut, pihak JPU tetap ngotot jika Sugik adalah pembunuh 'Moch Asrori' (21) warga Desa Kalang semanding, Perak, Jombang yang mayatnya diketemukan di kebun tebu. Sudah begitu, 4 jaksa tersebut tetap tak menggubris bahwa Moch Asrori adalah korban Very Idam Henyansyah (Ryan), yang kemudian terbukti secara ilmiah melalui tes DNA Polda Jatim. “Ini yang menurut kami sangat bias, makanya kita minta hasil tes DNA itu bisa di hadirkan di persidangan nanti,” ujar O.C Kaligis, mantan pengacara Soeharto ini, usai menghadiri sidang Sugik, di Pengadilan Negeri (PN) Jombang, Kamis (11...