Langsung ke konten utama

Pesta Miras, Dua Pemuda Tewas

JOMBANG – Dua pemuda warga Desa Sumberwetan, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, tewas dan satu lainnya kritis, usai menggelar pesta minuman keras (miras) racikan di Villa Tjahyono di Desa Carang wulung Kec setempat, kemarin.

Dua pemuda tersebut, yakni Satiran (32) dan Parjono (23), meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama dua hari di salah satu RS di kawasan Kesambon, Malang. Sementara Sugianto (26), salah satu rekan dua pemuda tersebut, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang Cempaka di Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno, Jombang, karena mengalami over dosis usai menenggak alkohol yang di campur dengan satu botol kratingdaeng.


Dokter jaga RSK Mojowarno, dr Oktavianus Eka Saputra saat menerima Sugianto di rumah sakit menyatakan, Sugiyanto sempat mengeluh sakit perut dan pusing-pusing. Bahkan kata dia, saat di rujuk ke RSK, Sugianto yang diantar oleh beberapa kerabatnya, sudah dalam keadaan lemas dan tak sadarkan diri.

Bahkan, saat itu keluarga pasien sempat mengaku, jika Sugianto sebelum dirujuk ke RSK sempat meminum tiga liter alkohol yang bercampur dengan minuman suplemen, dengan dua rekannya pada dua hari yang lalu.

“Penuturan keluarga seperti itu, jadi mungkin karena terlalu banyak, pasien langsung mengalami sakit perut dan pusing-pusing, hingga seperti orang keracunan,” ujar Oktavianus.

Sementara, Wardjito (38) salah satu kerabat ketiga korban tersebut menyatakan, jika sebelum meninggal, Satiran, Parjono dan Giyanto ini, sempat terlibat berpesta miras di belakang Villa Tjahyono di Desa Carang wulung Kec. Wonosalam Kab. Jombang, Kamis Siang (1/9), usai ketiganya melakukan Sholat Ied di masjid setempat.

Saat usai Salat ied, acara pesta miras pun digelar dan ketiganya langsung menenggak tiga liter miras racikan yang dicampur dengan minuman brsuplemen secara bergiliran. Usai melakukan pesta miras, ketiganya lalu pulang ke rumah masing-masing, dan merayakan Lebaran bersama keluarganya.

“Usai pesta miras, mereka sempat berlebaran bersama saudaranya. Satiran ke Kasembon Malang, sedangkan Paryanto ke Pare-Kediri,” jelas Wardjito saat ditemuai Duta di rumah duka, Sabtu (4/10), kemarin.

Menurut Wardjito, satu hari setelah pesta miras, ketiganya langsung mengalami gejala aneh dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Sugianto dilarikan ke rumah sakit Kristen Mojowarno sedangkan Satiran dan Paryanto dilarikan ke rumah sakit Kasembon dan rumah sakit Pare. Dua hari menjalani perawatan medis, Satiran dan Paryanto akhirnya meninggal dunia.

Oleh pihak keluarga, Jenasah kedua korban lalu dibawa ke masing-masing rumahnya dan dimakamkan di TPU setempat. Sementara, Sugianto yang sempat mengalami kritis saat ini sudah mulai membaik.

Dari peristiwa tersebut, petugas Polsek Wonosalam, langsung melakukan olah TKP yang terletak sekitar 200 meter di belakang villa Tjahyono. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan barang bukti berupa tiga buah kantong plastik berisi sisa bekas minuman arak putih yang sudah tercampur dan satu botol minuman suplemen.

“Ada dugaan racikan ini yang membuat mereka meninggal dunia, untuk itu kami akan melakukan penyelidikan selanjutnya tentang adanya campuran air minuman keras yang diminum korban serta asal minuman keras tersebut berasal, termasuk nanti kita minta keterangan satu korban yang saat ini masih dirawat,’’ ujar AKP Abdul Syukur Kapolsek Wonosalam, singkat.(ami)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.