Langsung ke konten utama

Keluarga Fauzin Syukuran

NGANJUK— Tertangkapnya Rudi Hartono disambut gembira keluarga Fauzin Suyanto. Salah seorang kakak Fauzin, Sudarwoto, mengaku, sejak awal keluarganya yakin cepat atau lambat pembunuh adiknya pasti akan tertangkap.

“Saya sudah ditelepon oleh Polda (Jatim) soal tersebut, sekalipun ini belum resmi. Terus terang saya dan semua keluarga merasa bahagia dan bersyukur jika dia memang benar pembunuhnya,” ujar Sudarwoto saat ditemui di kediamannya di Nganjuk Sabtu kemarin.

Dia juga menyampaikan terima kasih pada pihak kepolisian yang mengungkap pembunuhan Fauzin. Sudarwoto menyatakan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya hukuman pembunuh adiknya sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

“Kami sama-sama manusia, jika memang sudah takdir adik saya (Fauzin) begitu ya harus diterima, namun untuk masalah hukumnya kami serahkan pada polisi,” katanya, pasrah.

Untuk itu keluarga almarhum Fauzin juga akan menggelar acara syukuran di rumah orangtua korban di Jalan MT. Haryono I Nomor 25, Kelurahan Ploso, Kabupaten Nganjuk. Selain keluarga Fauzin, tertangkapnya pelaku pembunuhan itu juga disambut gembira keluarga dua terpidana, Imam Hambali alias Kemat, dan Devid serta satu terdakwa, Maman Sugianto alias Sugik di Desa Kalang Semanding, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.

“Acara ini kami gelar sebagai bentuk syukur keluarga atas tertangkapnya pelaku pembunuhan Fauzin,” kata Sudarwoto.

Acara syukuran yang berlangsung di Kelurahan Ploso itu, diikuti beberapa orang kerabat dan para tetangga sekitarnya.

Mengenai identitas pelaku bernama Rudi alias Rangga, warga Dusun Sanggrahan, Desa Karangpakis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Sudarwoto mengaku tidak mengenal.

“Besok saya akan mendatangi rumahnya, untuk memastikan saja karena saya dan anggota keluarga Fauzin tidak pernah mendengar dan kenal nama itu,” katanya.

Meskipun berbeda wilayah kabupaten, namun jarak antara rumah Rudi dengan lokasi pembuangan mayat Fauzin di kebun tebu Desa Braan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang hanya sekitar dua kilometer.

Harus Bebas
Demikian halnya dengan sepeda motor Honda Megapro nopol AG-4082-VI yang diamankan di Mapolsek Bandar Kedungmulyo, Sudarwoto mengaku tidak tahu. “Nggak tahu sepeda motor siapa itu. Yang saya tahu sepeda motor Fauzin, Honda Supra Fit nopol AG-2426-UM,” kata pria yang berprofesi sebagai guru itu.

Fauzin, pria asal Nganjuk, itu dilaporkan hilang sejak 21 September 2007. Belakangan, berdasarkan uji DNA diketahui jasad Mr XX yang ditemukan di kebun tebu di Bandar Kedungmulyo, Jombang, yang sebelumnya disebut polisi sebagai Asrori, ternyata Fauzin Suyanto. Jenazah ini sudah dimakamkan keluarga Asrori di Desa Kalang Semanding Perak Jombang, tapi kemudian dibongkar oleh polisi setelah hasil tes DNA menyebutkan jenazah itu milik Fauzin. Selain itu ada pengakuan dari Ryan bahwa dialah yang membunuh Asrori.

Jasad Mr XX yang diduga sebagai Moh. Asrori itu awalnya diduga dibunuh Imam Hambali alias Kemat dan Devid Eko Prianto yang kini sudah terpidana dan Maman Sugianto alias Sugik yang kini sebagai terdakwa kasus pembunuhan itu. “Fakta ini membuat persidangan kasus ini harus distop. Kemat, David, dan Sugik harus bebas,” kata M. Dhofir, pengacara Sugik, semalam.(ami/kcm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.