Langsung ke konten utama

Andai Ada Yang Merasa Malu Menjadi Seorang Wartawan!@!!


Performa wartawan yang biasa terkenal dengan kegagahannya, pertanyaan tajamnya, serta dengan bermodalkan notes dan kamera dikala berada di depan nara sumber, baik artis, presiden sampai seorang petani maupun pengemis. Torehan tintanya ternyata mampu untuk mengubah sejarah dan mengubah roda kehidupan sosial. Seperti jaman Budi Oetomo,,

Yang arogan menjadi persuasif dan demokratis, yang kasar menjadi lembut dan pejabat korup bisa menjadi takut dan tunduk dengan wartawan. Atas itulah, maka orang yang biasa berprofesi sebagai wartawan menjadi tak pernah bisa nyenyak tidur. Baik dari pejabat setingkat lurah, camat, mantri polisi, pasti akan merasa risih terhadap wartawan jika salah satu dari mereka tak bekerja dengan benar mengurusi rakyatnya.

Oleh sebab itu, sungguh sangat disayangkan pabila torehan tintanya yang sangat diharapkan jutaan masyarakat, ternyata membangkitkan amarah dan menimbulkan perpecahan serta permusuhan antar sesama. Lantaran dipicu oleh tidak jelinya seroang wartawan melihat nilai sebuah berita serta keseimbangan kelayakan publikasi.


Dengan kata lain, nilai sebuah berita itu sendiri hanya didasarkan pada kelayakan daya jual atau konsumsi. Seperti halnya penayangan berita video mesum, pembantaian dan lainnya yang berujung pada pengaruh psikologis dan perilaku pengkonsumsi.

Oleh sebab itu, jika dengan banyaknya media massa serta menjamurnya jumlah wartawan pada saat ini, banyak juga ada yang memanfaatkan profesi wartawan untuk mencari keuntungan sendiri. Terlebih, dengan membutakan mata penanya, seorang wartawan tersebut rela mengorbankan perasaan humanistiknya demi mengejar keuntungan (uang).

Memang, seperti yang pernah saya utarakan di blog ini, (http://ameerlawan.blogspot.com/2008/08/jangan-bangga-jadi-jurnalis_10.html), bahwa dikala kesejehteraan yang kita terima dari setiap perusahaan media tak sebandingdengan pengeluaran kita sehari-hari. Maka setiap apapun bisa menjadi ajang meraup keuntungan dengan mengatasnamakan seorang wartawan....

Komentar

Posting Komentar

Mo Komentar Disini Bos,,,

Postingan populer dari blog ini

Korban Ryan Tembus 11 Orang

Polisi akan menjerat Ryan dengan pasal hukuman mati. JOMBANG -- Halaman belakang rumah Very Idam Henyansyah (34 tahun) tak ubahnya kuburan massal. Sampai dengan Senin (28/7), 10 jenazah ditemukan di sana. Dengan demikian, korban pembunuhan yang dilakukan Ryan telah 11 orang. Bertambahnya jumlah korban pria gemulai itu diketahui setelah dilakukan penggalian lanjutan di belakang rumah Ryan di Desa Jatiwates, Kec Tembelang, Kab Jombang, Jawa Timur. Kemarin, polisi menemukan enam jenazah. Pada penggalian sebelumnya, polisi menemukan empat jenazah. Keberadaan enam mayat itu diketahui saat Ryan diperiksa di Markas Polda Jawa Timur. Ryan lalu digiring untuk menunjukkan lokasinya. Penggalian pun dilakukan delapan jam, mulai pukul 10.00 WIB. Ryan berada di lokasi dengan tangan dan kaki diborgol. Kepada polisi, kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Sumawireja, Ryan mengatakan masih ada lima mayat. ''Tapi, kami menemukan enam,'' katanya saat menyaksikan penggalian. Mayat-mayat itu ...

Jelang Eksekusi Mati, Sumiarsih Isi Waktu Latih Napi Bikin Selimut

Kendati hendak di eksekusi mati. Sumiarsih , 65 , otak pembunuhan berencana lima anggota keluarga Letkol Marinir Purwanto di Surabaya, 20 tahun silam, nampak pasrah menghadapi rencana eksekusi Kejagung bulan ini. Bahkan sesekali ia terlihat tegar bersama rekan-rekannya di LP Porong, dengan melakukan kegiatan membuat selimut dari tempat tisu. Dengan mengenakan seragam Napi (narapidana) Lapas Wanita Malang warna biru tua, mata Sumiarsih tampak sayu. Demikian pula wajahnya yang dihiasi garis-garis keriput juga terlihat lelah dan sayup. Namun, Mbah Sih, panggilan akrab- Sumiarsih di antara sesama napi, tetap ingin tampil ramah. "Saya habis bekerja di Bimpas (Bimbingan Pemasyarakatan). Bersama rekan-rekan membuat tempat tisu ini," kata Sumiarsih sambil menunjukkan beberapa hasil karyanya di ruang kantor Entin Martini, kepala Lapas Wanita Malang, yang berlokasi di kawasan Kebonsari, Sukun, itu. Sudah tiga bulan ini Sumiarsih aktif membimbing para wanita penghuni lapas membua...

galeri 1000 Puisi Untuk RA KARTINI

FOTO : DUTA/AMIR CASTRO Captoin : SIMBOL PERLWANAN KARTINI MELAWAN PENINDAS FEODAL. Sejumlah mahasiswa STKIP PGRI Jombang, peringati Hari Kartini dengan memajang karya mereka dalam tema 1000 Puisi Untuk RA KARTINI.