“ Aku tau, kamu cemburu dengan waktu. Aku tau, perasaan curigamu melebihi kata itu. Gundah gulana kala kau menengok putaran jarum diantara deretan angka. Seolah sepi,,merajut angan yang tak pasti. Hingga kau buat semua menjadi sunyi.. Tapi, sekali lagi, maaf kan aku,,, Maaf jika aku harus menaklukkan malam ini lagi. Menaklukkan pagi, dan menaklukkan siang disaat semua orang mempunya waktu itu. Bukan berarti aku tak akan membuang sunyimu, menghapus gundahmu, dan memeluk erat curigamu. Bersabarlah, setelah ku taklukkan malam ini, aku tetap kan kembali...
Diantara Panjangnya Nafas Brantas